Narasinusantara.id, Kutai Kartanegara – Kutai Kartanegara (Kukar) terus menunjukkan komitmennya dalam menurunkan angka stunting melalui penguatan peran pos pelayanan terpadu (posyandu). Bupati Kukar, Edi Damansyah, menegaskan bahwa posyandu bukan sekadar tempat pemeriksaan kesehatan, tetapi menjadi garda terdepan dalam deteksi dini dan pencegahan stunting.
“Dengan berbagai langkah dan kolaborasi bersama pemerintah, perusahaan, lembaga, pengurus PKK, serta para kader posyandu, Kukar berhasil menurunkan prevalensi stunting secara signifikan dalam tiga tahun terakhir,” ujar Edi pada Jumat (21/2/25).
Keberhasilan ini tercermin dari penurunan angka stunting yang semula berada di 27,1 persen pada 2022, turun menjadi 17,6 persen pada 2023, dan kembali menurun ke 14,6 persen pada 2024. Salah satu strategi utama yang diterapkan adalah optimalisasi peran kader posyandu dalam sosialisasi dan pemantauan kesehatan ibu dan anak.
Saat meresmikan Posyandu Bunga Rampai III di RT 12, Dusun Bengkinang, Kelurahan Loa Tebu, Kecamatan Tenggarong, Bupati Edi mengajak para kader untuk lebih aktif dalam memberikan edukasi dan pelayanan kesehatan. Menurutnya, keberadaan posyandu tidak hanya berfungsi untuk pemantauan gizi bayi dan balita, tetapi juga berkontribusi dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat secara menyeluruh, termasuk ibu hamil, lansia, dan remaja.
“Bangunan baru ini harus menjadi pemicu semangat baru bagi para kader. Saya harap mereka dapat menjalankan tugas dengan maksimal dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” tegasnya.
Lebih lanjut, Bupati Kukar juga mendorong para kader posyandu untuk melakukan inovasi dalam pelayanan kesehatan. Selain kegiatan rutin, mereka diharapkan mampu beradaptasi dengan kebutuhan masyarakat, termasuk pemantauan ibu hamil berisiko tinggi serta anak-anak dengan masalah gizi.
Dengan penguatan peran posyandu dan sinergi berbagai pihak, Kukar optimistis dapat terus menekan angka stunting dan meningkatkan kesehatan generasi mendatang.
(Adv/Diskominfo/Kukar)