Narasinusantara.id, Palembang – Temu Nasional BEM Nusantara yang diselenggarakan pada tanggal 30 Juli s/d 02 Agustus 2024 yang bertempat di Kota Palembang, Sumatera Selatan dinilai tidak masuk akal.
Karenanya pertemuan yang satu (1) tahun sekali ini diadakan, dan di hadiri oleh petinggi kampus seperti Presiden Mahasiswa ataupun Wapresma yang seharusnya menjadi sebuah forum diskusi untuk menyampaikan gagasan-gagasan.
“Forum BEM Nusantara di Palembang kemarin adalah forum terburuk yang pernah saya ikuti, ditambah ini adalah forum Nasional, yang seharusnya kita bisa memberikan gagasan namun dibungkam oleh kepentingan pribadi pihak tertentu yang hanya ingin mencapai keinginan suatu oknum untuk berkuasa, tanpa mementingkan urgensi dari Temu Nasional itu sendiri,” Ujar Wakil Presiden Mahasiswa Institut An-Nadwah, Dimas Ady Pratama.
Menurutnya, forum seperti ini tidak bisa dikatakan forum nasional. Sebab, banyak hal yang tidak sesuai dengan ketentuan. Kemudian, saat berlangsungnya forum, hanya sekitar kurang lebih 6 jam.
Pria pemegang suara penuh pada Temu Nasional ke-XIV BEM Nusantara itu menilai, forum tersebut terlalu terburu-buru hingga sulitnya peserta memberikan gagasan-gagasannya, ditambah lagi pemilihan Koordinator Pusat yang sangat tidak masuk akal, dimiriskan lagi dengan Pimpinan Sidang yang otoriter dan tidak sesuai dengan teknik persidangan.
“Memang salah satu tujuan dari Temu Nasional BEM Nusantara kali ini adalah memilih koordinator pusat, tetapi sekelas forum Nasional diharapkan bisa menjadi contoh dan pembelajaran yang baik, bukan dengan tiba-tiba adanya deklarasi dan secara langsung muncul koordinator pusat yang baru, tanpa adanya prosedur pemilihan seperti yang telah dibahas pada Draft pemilihan calon sebelumnya” pungkasnya.
Dirinya sangat menyayangkan sekali kegiatan tersebut. Bahkan beberapa oknum menyimpulkan forum Temu Nasional kali ini adalah forum terburuk dalam sejarah BEM Nusantara dan berharap forum Temu Nasional BEM Nusantara ini bisa diulang kembali sesuai prosedur yang ada.
