Narasinusantara.id, Kutai kartanegara – Bulan Ramadan bukan sekadar waktu untuk menunaikan ibadah, tetapi juga momentum mempererat hubungan sosial dan berbagi kebahagiaan. Di Kutai Kartanegara (Kukar), Wakil Bupati Rendi Solihin memanfaatkan momen ini dengan turun langsung ke tengah masyarakat, memastikan kebersamaan dan kepedulian tetap terjaga.
Setelah menghadiri acara nonton bareng (nobar) dan street run di Kecamatan Anggana, Rendi Solihin tak membuang waktu untuk langsung bertolak ke Desa Batuah, Kecamatan Loa Janan. Di sana, ia bergabung dalam kegiatan sahur bersama warga dalam program bertajuk “Sahurnya Tuh di Sini.” Kehadirannya bukan sekadar simbolis, melainkan bentuk nyata dari upayanya mendekatkan pemerintah kepada masyarakat.
Malam itu, suasana di Desa Batuah terasa lebih hangat dari biasanya. Kehadiran Rendi disambut antusias oleh warga, yang mengapresiasi upayanya untuk menyempatkan waktu di tengah agenda yang padat. Kepala Desa Batuah, Rasyid, pun mengungkapkan rasa terima kasihnya.
“Kami sangat mengapresiasi semangat beliau yang terus hadir langsung di tengah masyarakat,” ujar Rasyid, Jumat (21/3/25).
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Camat Loa Janan, anggota DPRD Kukar, serta berbagai elemen masyarakat. Lebih dari sekadar berbagi makanan saat sahur, program ini menjadi jembatan komunikasi antara pemerintah dan warga, mendengar langsung aspirasi mereka.
Sebelumnya, Rendi Solihin juga telah menggelar buka puasa bersama di Kecamatan Anggana. Tak berhenti di situ, agenda Ramadan ini terus berlanjut ke Marangkayu dan Muara Badak. Semua ini merupakan bagian dari upaya merealisasikan program Kukar Idaman, yang berfokus pada pembangunan infrastruktur, peningkatan pelayanan publik, dan pertumbuhan ekonomi daerah.
Program seperti “Sahurnya Tuh di Sini” diharapkan tidak hanya berhenti di Desa Batuah, tetapi juga dapat diadopsi di desa-desa lain di Kukar. Tradisi ini bukan sekadar seremonial, tetapi menjadi langkah nyata dalam memperkuat hubungan antara pemerintah dan masyarakat. Dengan membangun komunikasi yang lebih erat, pembangunan daerah pun bisa berjalan lebih efektif dan berkelanjutan.
Acara malam itu ditutup dengan doa bersama, menciptakan suasana yang penuh kebersamaan dan harapan. Ramadan bukan hanya tentang ibadah pribadi, tetapi juga tentang kepedulian dan kebersamaan—dan Rendi Solihin berkomitmen untuk terus mewujudkannya di Kukar.
(Adv/Diskominfo/Kukar)