Narasinusantara.id, TENGGARONG – Mendung dan gerimis tipis yang menyelimuti Taman Makam Pahlawan (TMP) Bukit Biru, Tenggarong, Minggu (10/11/2024), tak mengurangi rasa hormat dan kekhidmatan. Saat keheningan yang menyentuh, Pjs Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Bambang Arwanto, bersama jajaran Forkopimda memimpin ziarah nasional dan tabur bunga untuk memperingati Hari Pahlawan.
Kegiatan ini dimulai dengan penghormatan kepada arwah para pahlawan. Bambang Arwanto memimpin peletakan karangan bunga di makam sebagai simbol penghormatan. Momen tersebut bukan hanya ritual, tetapi juga ruang kontemplasi tentang nilai perjuangan yang telah diwariskan para pahlawan.
“Pahlawan kita adalah simbol keberanian dan pengorbanan. Di tempat ini, kita diingatkan bahwa kemerdekaan yang kita nikmati bukanlah sesuatu yang datang begitu saja. Mereka mengorbankan segalanya, termasuk nyawa, demi masa depan bangsa,” ujar Bambang.
Prosesi tabur bunga menjadi puncak acara, menggambarkan cinta dan penghargaan kepada mereka yang telah berjuang tanpa pamrih. Lebih dari sekadar seremoni, ziarah ini adalah ajakan untuk terus menghidupkan semangat juang para pahlawan dalam kehidupan sehari-hari.
“Ziarah ini adalah pengingat bagi kita semua bahwa kemerdekaan adalah amanah. Generasi sekarang memiliki tanggung jawab besar untuk melanjutkan perjuangan para pahlawan dengan cara yang relevan di masa kini,” kata Bambang.
Oleh karena hal itu, Bambang menekankan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga hasil perjuangan para pahlawan. Dengan semangat kolaborasi, menjaga kedamaian, dan terus berkontribusi, bangsa Indonesia dapat terus berkembang dan memaknai kemerdekaan dengan karya nyata.
“Hari Pahlawan adalah momen untuk menegaskan komitmen kita sebagai bangsa. Tidak cukup hanya mengenang, kita harus mengambil inspirasi dari semangat juang mereka untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih baik,” tambahnya.
Ziarah ini menjadi pengingat akan tanggung jawab kolektif untuk menjaga kemerdekaan. Semangat pahlawan yang tak pernah menyerah menjadi teladan yang patut ditiru.
“Pahlawan telah memberikan segalanya. Kini giliran kita untuk berjuang, bukan lagi dengan senjata, tetapi dengan aksi nyata yang membawa manfaat bagi bangsa.” tutupnya.
(RH/Adv/Diskominfo/Kukar)