Narasinusantara.id, Tenggarong – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus berinovasi untuk memperkuat perekonomian daerahnya dengan mempersiapkan pabrik pengolahan rumput laut yang berlokasi di Kecamatan Muara Badak. Pabrik ini diharapkan dapat beroperasi pada awal tahun 2025, dengan potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar melalui berbagai produk olahan rumput laut.
Dengan menggunakan rumput laut sebagai bahan baku utama, pabrik ini akan menghasilkan beragam produk inovatif seperti tepung rumput laut, beras rumput laut, dan mie instan berbahan dasar rumput laut. Diharapkan, produk-produk ini tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar domestik, tetapi juga dapat menembus pasar internasional.
Sayid Fathullah, Plt Kepala Disperindag Kukar, mengungkapkan bahwa pembangunan pabrik kini sudah memasuki tahap akhir. Saat ini, pengadaan mesin pengolahan sedang diproses, dan jika seluruh fasilitas pendukung selesai tepat waktu, pabrik ini akan siap beroperasi pada Januari 2025.
“Kami berkomitmen untuk memastikan pabrik ini dapat memberikan dampak positif yang luas. Selain menciptakan lapangan pekerjaan, pabrik ini juga akan membuka peluang bagi nelayan lokal untuk memasok rumput laut basah,” ujar Sayid.
Pabrik pengolahan rumput laut ini juga diharapkan mampu memberdayakan UMKM di Muara Badak. Para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah akan menjadi bagian dari rantai pasokan, yang berarti ada peningkatan pendapatan dan peluang ekonomi baru bagi mereka.
“UMKM di Muara Badak akan merasakan manfaat langsung dari beroperasinya pabrik ini karena mereka akan menjadi pemasok rumput laut. Ini adalah win-win solution bagi seluruh masyarakat,” jelas Sayid.
Lebih lanjut, Sayid menambahkan bahwa pihaknya juga sedang menjajaki peluang kerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar di industri makanan olahan, seperti Garuda Food dan Indofood, untuk memasarkan produk rumput laut dari Kukar ke pasar yang lebih luas.
Salah satu produk utama yang diunggulkan adalah tepung rumput laut, yang dinilai memiliki prospek pasar yang sangat menjanjikan.
“Kami melihat pangsa pasar tepung rumput laut masih sangat terbuka lebar, baik di pasar lokal maupun internasional. Oleh karena itu, kami berupaya menjalin kemitraan dengan perusahaan besar untuk memastikan produk-produk rumput laut Kukar diterima dengan baik,” ujar Sayid.
Pembangunan pabrik ini bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga melibatkan masyarakat untuk menciptakan ekosistem bisnis yang berkelanjutan. Salah satu pihak yang dilibatkan adalah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), yang akan berperan dalam memastikan bahwa manfaat ekonomi dari pabrik ini dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
“Pembangunan pabrik ini sejalan dengan visi kami untuk memberdayakan masyarakat lokal dan menciptakan peluang ekonomi yang lebih merata. Dengan melibatkan BUMDes, kami memastikan keberlanjutan usaha ini untuk jangka panjang,” tutup Sayid.
Dengan total biaya pembangunan fisik pabrik dan pengadaan mesin mencapai Rp 60 miliar, Pemkab Kukar berharap pabrik ini akan menjadi pendorong utama bagi pertumbuhan ekonomi berbasis sumber daya alam lokal, sekaligus meningkatkan daya saing produk olahan rumput laut dari Kukar di pasar global.
(RH/Adv/Diskominfo/Kukar)