Narasinusantara.id, Kutai Kartanegara – Pro dan kontra masih mewarnai hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) 2024.
Walaupun Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kukar telah menyatakan pasangan Edi Damansyah-Rendi Solihin sebagai pemenang dalam Pilkada serentak 2024, namun sejumlah pihak masih belum bisa menerima hasil tersebut.
Pasangan Dendi Suryadi-Alif Turiadi, menjadi pihak yang paling getol menolak hasil Pilkada Kukar 2024, yang memenangkan pasangan nomor urut 01, Edi-Rendi.
Jauh sebelum pemungutan suara, pasangan ini juga sudah vokal menolak pencalonan Edi-Rendi, karena pihaknya menilai ada aturan yang dilanggar oleh pasangan nomor urut 01 tersebut.
Sejumlah gugatan diajukan Dendi-Alif, mulai dari tingkat kabupaten hingga pusat, namun selalu mentok dengan penolakan.
Bahkan, berbagai gugatan itu justru semakin menguatkan kepastian hukum bagi pasangan Edi-Rendi.
Tak berhenti disitu saja, hingga proses rekapitulasi suara selesai dilakukan KPU Kukar, Dendi-Alif tetap getol menyuarakan penolakan, bahkan menghembuskan isu terkait diskualifikasi pasangan Edi-Rendi.
Terbaru, kubu Dendi-Alif menggelar aksi penolakan terhadap hasil Pilkada Kukar 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK) Jakarta.
Aksi tersebut pun menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat, terutama netizen yang mengeluarkan pendapatnya di media sosial.
Seperti dilansir dari akun Instagram @info_kukar, warganet terbelah, ada yang menolak dan ada yang mendukung hasil Pilkada Kukar 2024.
Kendati demikian, banyak netizen yang justru mendukung hasil Pilkada Kukar, dan meminta pihak-pihak yang menolak untuk berlapang dada menerima kekalahan.
@kikiewin_bp4 misalnya, Ia menegaskan ada 70 persen masyarakat Kukar yang memilih pasangan Edi-Rendi, lebih besar dibandingkan masyarakat yang memilih Dendi-Alif.
“Yang jelas 70% lebih masyarakt kukar memilih EDI RENDI kembali memimpin dan membangun KUKAR đŸ¥°đŸ¥°”
Lalu, @niah_alwi menuliskan, seharusnya seluruh pasangan calon yang berani maju pada kontestasi politik, juga harus siap menerima kekalahan.
“Tidak bisa menerima kekalahan
Berani bertarung harus siap menenang atau kalah seharus nyaa”
Selain itu, @viyan_1971 menuliskan, Ia meminta kepada semua pihak untuk berhenti membuat polemik terkait hasil Pilkada dan membiarkan pasangan terpilih untuk memimpin Kukar dengan baik.
“Ooii dah dah haktu ndik kita supan, biarkan pak Edi memimpin dg baik sida tu peduli beneh dg urang hulu tegak odah kami ni, Semangat terus pak Edi yoh…đŸ’ª”
Lalu, ada pula yang membandikan hasil perolehan suara antara pasangan Edi-Rendi dengan pasangan Dendi-Alif, netizen menyoroti tentang perolehan suara yang cukup jomplang antara keduanya.
“Kalau kalah tipis gpp lah ribut, ini kalah telak kok ribut đŸ˜‚,” tulis @kaptensamosir.
Sebagaimana diketahui, berdasarkan hasil rakapituasi suara KPU Kukar, Edi-Rendi memperoleh 259.489 Suara, AYL-AZA 34.763 Suara dan Dendi-Alif, 83.513 Suara. (*)