Narasinusantara.id, Jakarta – Anggota Bemnus DKI Jakarta Raya Kampus Stimik Pranata Indonesia, Muhammad sanny menilai Temunas yang dilakukan hanya sekadar formalitas untuk memilih Koordinator Pusat, bukannya untuk forum adu gagasan dan ide-ide dari pada perwakilan BEM se-Nusantara indonesia.
“BEM Nusantara adalah salah satu aliansi BEM seluruh indonesia yang cukup besar, sangat amat disayangkan kalau forumnya berjalan tidak sesuai mekanisme,” kata Sanny.
Ia juga menilai bahwa forum yang dijalankan tidak sesuai dengan mekanisme dan konstitusi yang ada.
“Temunas kali ini sangat cacat sekali, mulai dari persiapan hingga pelaksanaannya,” tegasnya.
Selain itu, Dirinya juga mendesak agar pengurus pusat BEM Nusantara menyelenggarakan ulang Temunas yang sesuai dengan konstitusi.
“Kami mendesak agar Temunas dilakukan ulang sesuai dengan konstitusi, jika tidak dilakukan, maka kami tidak akan mengakui hasil Temunas Palembang,” tutupnya