Muara Muntai Bangkit dengan Hilirisasi Perikanan

Kepala DKP Kukar, Muslik

Narasinusantara.id, Kutai kartanegara – Fluktuasi harga ikan yang kerap merugikan nelayan di Kutai Kartanegara (Kukar) menjadi tantangan besar dalam sektor perikanan daerah ini. Ketika pasokan melimpah, harga ikan cenderung anjlok, menyebabkan ketidakstabilan pendapatan bagi para nelayan yang menggantungkan hidupnya dari hasil tangkapan. Untuk mengatasi permasalahan ini, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kukar mulai mengarahkan kebijakan mereka ke hilirisasi sektor perikanan guna memperkuat ketahanan ekonomi lokal.

Kepala DKP Kukar, Muslik, menegaskan bahwa hilirisasi adalah langkah strategis untuk meningkatkan nilai tambah sektor perikanan serta memperluas pasar bagi hasil tangkapan dan budidaya.

“Fokus kita saat ini adalah bagaimana mendorong pengolahan dan pemasaran hasil perikanan, supaya tidak bergantung pada penjualan dalam bentuk segar saja,” ujarnya pada 28 Maret 2025.

Baca Juga  Meraih Berkah Ramadan melalui Nuzulul Quran

Sejauh ini, sebagian besar hasil perikanan di Kukar masih dijual dalam kondisi segar atau hidup. Akibatnya, ketika produksi melimpah, harga turun drastis dan merugikan nelayan. Dengan adanya hilirisasi, produk perikanan dapat diolah menjadi bentuk lain yang lebih bernilai, sehingga tidak hanya mengurangi dampak fluktuasi harga, tetapi juga membuka peluang pasar yang lebih luas.

Salah satu wilayah yang mulai merasakan dampak positif dari kebijakan ini adalah Kecamatan Muara Muntai. Berbagai produk olahan seperti salai, otak-otak, kerupuk ikan, dan makanan berbasis ikan lainnya telah dikembangkan di daerah ini. Keberhasilan Muara Muntai menjadi bukti bahwa hilirisasi dapat menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat lokal.

Baca Juga  HAKI Gratis untuk Ekonomi Kreatif di Kukar Mulai 2025

“Potensi seperti di Muara Muntai menjadi contoh nyata bagaimana pengolahan bisa membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat,” tambah Muslik.

Muara Muntai sendiri terkenal dengan hasil perikanan air tawarnya, termasuk patin, toman, ikan mas, baung, dan jelawat. Dengan mengolah ikan-ikan tersebut menjadi produk bernilai tinggi seperti ikan asap atau fillet, pelaku usaha setempat dapat menjangkau pasar yang lebih luas, termasuk kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya. Bahkan, potensi ekspor juga mulai diperhitungkan dengan meningkatnya permintaan produk olahan ikan dari daerah ini.

Baca Juga  PSU Pilkada Kukar 2025, Keamanan dan Partisipasi Jadi Fokus

Hilirisasi sektor perikanan tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan daerah. Namun, untuk memastikan keberhasilan kebijakan ini, diperlukan strategi yang tepat, termasuk dukungan pemerintah, inovasi dari pelaku usaha, serta kesiapan masyarakat dalam beradaptasi dengan model bisnis baru.

Keberlanjutan hilirisasi perikanan di Kukar akan sangat bergantung pada sinergi antara berbagai pihak. Dengan kerja sama yang solid, sektor perikanan dapat berkembang lebih jauh, membawa kesejahteraan bagi para nelayan, serta memperkuat posisi Kukar sebagai daerah penghasil perikanan yang kompetitif di tingkat nasional maupun internasional.

(Adv/Diskominfo/Kukar)

Bagikan:

Berita Terkait