Narasinusantara.id, Kutai kartanegara – Di balik geliat ekonomi Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memainkan peran krusial. Dengan sekitar 6.000 pelaku usaha, sektor ini menjadi ujung tombak perekonomian lokal. Namun, tantangan terbesar masih menghadang: bagaimana membawa produk lokal ke pasar yang lebih luas dan berdaya saing?
Menjawab tantangan ini, pemerintah setempat telah menetapkan 2025 sebagai tahun akselerasi UMKM. Camat Tenggarong Seberang, Tego Yuwono, mengungkapkan bahwa program pemberdayaan UMKM akan difokuskan pada peningkatan kualitas produk dan akses ke pasar ritel modern.
“Kami ingin UMKM Tenggarong Seberang tidak hanya bertahan di pasar lokal, tetapi juga bisa merambah ke pasar yang lebih luas, termasuk wisatawan yang datang ke Kukar,” ujarnya pada Selasa (11/3/2025).
Untuk itu, pemerintah kecamatan bersinergi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) serta Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop) Kukar. Kolaborasi ini bertujuan membantu UMKM menembus jaringan ritel modern, seperti Alfamart, Alfamidi, dan supermarket besar lainnya.
Namun, tantangan utama tetap ada. Agar produk UMKM dapat masuk ke ritel modern, mereka harus memenuhi standar yang ketat, termasuk kemasan yang menarik, sertifikasi halal, hingga izin BPOM. Sebagai solusi, pemerintah kecamatan akan memfasilitasi pelaku usaha dalam memperoleh sertifikasi dan meningkatkan kualitas produk mereka.
“Kami ingin memastikan UMKM mendapatkan bimbingan yang tepat agar bisa memenuhi standar pasar modern. Jika produk mereka sudah memiliki legalitas yang sesuai, akan lebih mudah bagi mereka untuk berkembang,” tambah Tego.
Selain menggarap sektor ritel, pemerintah juga melihat pariwisata sebagai pintu baru bagi UMKM. Produk-produk khas lokal diharapkan menjadi daya tarik bagi wisatawan yang datang ke Kukar, menciptakan peluang ekonomi tambahan bagi pelaku usaha.
Dengan strategi yang diterapkan, UMKM Tenggarong Seberang diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan memberikan dampak ekonomi yang signifikan. Pemerintah optimistis bahwa dengan pemberdayaan yang lebih intensif, sektor ini dapat mengurangi kesenjangan ekonomi sekaligus menjadi penggerak utama pertumbuhan daerah.
“Kami berharap langkah ini bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menciptakan lebih banyak peluang usaha bagi warga Tenggarong Seberang. Dengan sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan pihak swasta, kami optimis sektor UMKM bisa semakin maju,” pungkas Tego.
(Adv/Diskominfo/Kukar)