Lewat Smartphone, Kukar Percepat Penanganan Stunting Hingga Pelosok Desa

Foto : Sekretaris Daerah (Sekda) Kutai Kartanegara (Kukar) Sunggono.

Narasinusantara.id, TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) mengambil langkah berani untuk memerangi stunting dengan menjadikan kader Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) sebagai garda terdepan. Smartphone canggih yang dirancang khusus untuk memudahkan tugas di lapangan.

Langkah ini tidak hanya menunjukkan komitmen Kukar untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan keluarga, tetapi juga menghadirkan inovasi yang membuat peran para kader lebih strategis dan relevan di era digital.

Aplikasi pada smartphone ini lebih dari sekadar alat komunikasi. Dengan fitur pelaporan real-time dan akses data kesehatan, kader kini dapat melaporkan kasus stunting, mendeteksi kelompok risiko tinggi, dan merespons kebutuhan masyarakat dengan lebih cepat.

Baca Juga  Tenggarong Seberang, Pilar Utama Ketahanan Pangan Kaltim

“Smartphone ini bukan hanya alat, tapi mitra kerja. Dengan teknologi ini, tugas-tugas lapangan menjadi lebih efisien. Kita ingin kader lebih sigap dan hasil kerjanya langsung berdampak,” ujar Sekda Kukar, Sunggono, acara penyerahan perangkat tersebut.

Upaya ini menjadi bagian dari strategi besar Pemkab Kukar untuk mendukung program nasional Bangga Kencana. Hasil pengukuran terbaru menunjukkan bahwa 98,9 persen balita di Kukar telah terpantau kesehatannya. Namun, tantangan di wilayah terpencil seperti Muara Kaman memerlukan pendekatan khusus, termasuk kolaborasi dengan klinik-klinik perkebunan.

Baca Juga  Tak Sesuai Prosedur, Presma Universitas Dr. Soetomo Desak Temunas Bemnus Digelar Kembali

“Setiap laporan dari kader adalah langkah penting untuk menyelamatkan masa depan anak-anak kita. Dengan data yang lebih cepat dan akurat, kita bisa memastikan tidak ada balita yang terlewat dari perhatian,” tambah Sunggono.

Selain dukungan teknologi, program inovatif seperti RagaPantas telah diluncurkan sejak 2021 untuk memastikan anak-anak Kukar tumbuh sehat dan cerdas. Program ini mencakup kecukupan gizi, edukasi pola asuh, hingga audit kasus stunting sebagai bentuk evaluasi berkelanjutan.

Baca Juga  Sosialisasi Masif, Kukar Targetkan Partisipasi Pemilih Lebih Tinggi

Acara ini juga menjadi ajang sinergi antara berbagai pihak, mulai dari DP2KB Kukar, BKKBN Kaltim, BAPPEDA, hingga akademisi. Kolaborasi ini menjadi bukti bahwa penanganan stunting bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab bersama untuk masa depan generasi yang lebih sehat dan produktif.

(RH/Adv/Diskominfo/Kukar)

Bagikan:

Berita Terkait