Narasinusantara.id, Kutai Kartanegara – Di sudut Kecamatan Marangkayu, Kutai Kartanegara (Kukar), Desa Perangat Baru perlahan menorehkan jejaknya di peta potensi ekonomi Indonesia. Melalui kopi luwak liberika, desa ini tidak hanya merangkai harapan untuk kesejahteraan masyarakat, tetapi juga membuka peluang bagi produk lokal untuk bersaing di pasar global.
“Kopi luwak liberika adalah bagian dari identitas baru desa kami,” ujar Kepala Desa Perangat Baru, Fitrianti, Sabtu (30/11/2024).
“Dengan kualitas dan cita rasa uniknya, kami yakin produk ini dapat menjadi kebanggaan masyarakat sekaligus sumber penghidupan yang lebih baik.” tambahnya
Produksi kopi liberika di Desa Perangat Baru memerlukan dedikasi tinggi. Tanaman ini membutuhkan waktu dua tahun sebelum panen pertama, namun hasilnya sebanding dengan kerja keras. Dalam satu hektare lahan, para petani dapat menghasilkan 700 gram hingga 1 kilogram kopi luwak setiap hari selama masa panen. Dengan harga mencapai Rp5 juta per kilogram, produk ini masuk ke kategori premium di pasar kopi.
“Kami menyebut masa panen besar sebagai musim merah. Itu adalah momen ketika kerja keras kami terbayar,” tutur Fitrianti.
Saat ini, 24 petani telah bergabung dalam kelompok tani kopi yang difasilitasi oleh pemerintah desa. Fitrianti menyebutkan, pihaknya terus mendorong rekrutmen petani baru untuk memperluas dampak program ini. Bantuan teknis dan infrastruktur juga datang dari Pemerintah Kabupaten Kukar dan mitra seperti Pertamina Hulu Kalimantan Timur.
“Mulai dari pembangunan rumah produksi hingga penyediaan pupuk dan herbisida, dukungan ini sangat membantu kami meningkatkan kualitas dan produktivitas kopi,” jelasnya.
Desa Perangat Baru memimpikan masa depan di mana kopi luwak liberika menjadi ikon desa sekaligus kebanggaan nasional.
“Kami berkomitmen menjadikan desa ini sebagai sentra kopi luwak di Indonesia. Ini bukan hanya tentang produk, tetapi tentang bagaimana kita menciptakan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat.” tutupnya.
Inisiatif ini menjadi bukti bahwa pengelolaan potensi lokal, jika dilakukan dengan strategi yang tepat, mampu menciptakan dampak ekonomi berkelanjutan. Kopi luwak liberika Desa Perangat Baru adalah contoh nyata bagaimana desa-desa di Indonesia dapat menembus batas dan meraih mimpi besar.
(RH/Adv/Diskominfo/Kukar)