Narasinusantara.id, Kutai Kartanegara – Bulan suci Ramadhan selalu menjadi momentum istimewa bagi masyarakat untuk mempererat tali silaturahmi dan meningkatkan kegiatan sosial. Salah satu inisiatif yang mewujudkan semangat kebersamaan ini adalah Safari Ramadhan yang digelar oleh Kecamatan Kota Bangun Darat, Kutai Kartanegara (Kukar), pada Jumat (7/3/25).
Camat Kota Bangun Darat, Julkifli, menuturkan bahwa kegiatan ini telah dirancang dengan matang untuk menjangkau berbagai lapisan masyarakat. Safari Ramadhan tingkat kecamatan ini awalnya direncanakan mencakup 10 desa, namun difokuskan pada tiga desa utama.
“Untuk tahun ini, kami menargetkan tiga desa, yakni Desa Sedulang pada minggu pertama, Kota Bangun Darat di pertengahan bulan, dan Desa Wonosari di akhir bulan Ramadhan,” ujar Julkifli.
Kegiatan Safari Ramadhan ini tidak hanya berfokus pada aspek religius, tetapi juga melibatkan berbagai elemen masyarakat. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kukar, Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kukar, serta tokoh masyarakat turut berperan dalam menyukseskan agenda ini.
Salah satu program unggulan yang menjadi bagian dari Safari Ramadhan adalah “Etam Mengaji,” sebuah pengajian rutin yang semakin diintensifkan selama bulan suci. Program ini telah berjalan pada hari Senin dan Rabu sebelum Ramadhan dan kini semakin diperkuat. Pada malam harinya, rangkaian acara dilanjutkan dengan buka puasa bersama, salat tarawih, dan witir di Masjid Baitul Amin, Desa Kedang Ipil.
Selain aspek keagamaan, Safari Ramadhan juga berdampak positif terhadap perekonomian lokal. Julkifli mengungkapkan bahwa meskipun komposisi demografis penduduk muslim dan non-muslim di Kecamatan Kota Bangun Darat berada pada perbandingan 60-40 persen, geliat ekonomi tetap berjalan lancar.
“Pasar Ramadan yang diselenggarakan di Desa Kota Bangun 2 dan Kota Bangun 3 menjadi peluang bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk meningkatkan pendapatan mereka selama bulan suci,” tambahnya.
Melalui kegiatan ini, Kecamatan Kota Bangun Darat tidak hanya memperkuat nilai-nilai keagamaan, tetapi juga membangun kebersamaan serta mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat selama Ramadhan.
(Adv/Diskominfo/Kukar)