Narasinusantara.id, Kutai kartanegara – Langgar Nurul Iman di Dusun Marangan, Desa Loa Sumber, Kecamatan Loa Kulu, resmi berdiri sebagai pusat kegiatan keagamaan baru bagi masyarakat setempat. Peresmian yang dilakukan langsung oleh Bupati Kutai Kartanegara, Edi Damansyah, pada 16 Maret 2025, menjadi bagian dari rangkaian Safari Ramadan yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara.
Dalam momen yang sarat makna ini, Bupati Edi Damansyah, didampingi Camat Loa Kulu H. Adriansyah dan jajaran Forkopimcam, secara simbolis menggunting pita di depan langgar sebagai tanda dimulainya operasional rumah ibadah tersebut. Ia menekankan bahwa pembangunan tempat ibadah ini bukan sekadar proyek fisik, tetapi juga simbol kebersamaan dan gotong royong masyarakat.
“Kami bersyukur dapat meresmikan Langgar Nurul Iman. Semoga tempat ibadah ini semakin makmur dan memberi manfaat bagi masyarakat sekitar,” ujar Bupati.
Dukungan terhadap langgar ini tidak hanya berhenti pada peresmian. Pemerintah Kabupaten Kukar juga memberikan bantuan senilai Rp 200 juta kepada pengurus takmir langgar, Katimun, untuk mendukung operasional dan perawatan rumah ibadah ini. Selain itu, berbagai sarana dan prasarana seperti perangkat wireless, sarung, mukena, serta buku Yasin dan Iqro turut disalurkan untuk melengkapi fasilitas langgar.
Sebagai bentuk kepedulian sosial, Bupati Edi Damansyah juga menyerahkan santunan jaminan kematian dari BPJS Ketenagakerjaan sebesar Rp 42 juta kepada ahli waris almarhum Acong. “Santunan ini diharapkan dapat sedikit meringankan beban keluarga yang ditinggalkan,” tuturnya.
Di balik peresmian ini, Bupati juga mengapresiasi perjuangan panjang warga dalam mewujudkan pembangunan langgar. Ia mengenang bahwa inisiatif ini telah dimulai sejak dirinya masih menjabat sebagai Wakil Bupati Kukar, dan kini akhirnya dapat terwujud berkat kerja sama berbagai pihak.
“Membangun fisik rumah ibadah memang tidak mudah, tetapi kebersamaan dan tekad kuat telah mewujudkannya. Namun, tantangan sesungguhnya adalah bagaimana langgar ini terus menjadi pusat kegiatan keagamaan,” ungkapnya.
Ia pun mengajak seluruh masyarakat untuk memakmurkan langgar ini tidak hanya dengan salat wajib, tetapi juga dengan ibadah sunnah dan berbagai kegiatan keagamaan lainnya. “Mari kita jaga dan manfaatkan langgar ini sebaik mungkin untuk membangun kehidupan beragama yang lebih baik,” pungkasnya.
(Adv/Diskominfo/Kukar)