Lorong Ramadan Kukar, Festival Kuliner dan UMKM

Edi Damansyah, Bupati Kukar

Narasinusantara.id, Kutai Kartanegara – Setiap tahun, bulan Ramadan tidak hanya menjadi momen spiritual bagi masyarakat Kutai Kartanegara (Kukar), tetapi juga ajang perputaran ekonomi yang luar biasa. Salah satu buktinya adalah Lorong Ramadan, kawasan kuliner dan UMKM yang terus berkembang menjadi magnet ekonomi lokal.

Pada tahun 2024, transaksi di Lorong Ramadan mencatat angka fantastis, mencapai Rp30 miliar. Melihat potensi besar ini, tahun 2025 pemerintah menargetkan peningkatan transaksi hingga Rp35–40 miliar dengan konsep yang lebih tertata dan tertib.

Bupati Kukar, Edi Damansyah, menekankan pentingnya tata kelola yang lebih baik agar manfaat ekonomi dari Lorong Ramadan semakin optimal.

Baca Juga  Festival Kukar 2024! Menampilkan Warisan Budaya dan Inovasi Generasi Muda

“Ketika tata kelola kawasan diperbaiki, maka kenyamanan pengunjung dan kelancaran transaksi akan lebih terjamin. Ini penting agar Lorong Ramadan tetap menjadi pusat pertumbuhan ekonomi daerah,” ujar Edi pada Kamis (06/03/25).

Tidak sekadar pusat kuliner, Lorong Ramadan juga menjadi wadah strategis bagi UMKM untuk berkembang. Ketua panitia, Ali dari Irma Masjid Agung Sultan Aji Muhammad Sultan Sulaiman, mengungkapkan bahwa tahun ini jumlah tenant meningkat menjadi lebih dari 100 UMKM.

“Kami berharap dengan bertambahnya jumlah tenant, perputaran ekonomi di Lorong Ramadan semakin meningkat, khususnya bagi pelaku usaha kecil,” jelas Ali.

Baca Juga  Meriahkan Tenggarong dengan Pesona Kuliner dan Budaya Tradisional

Lorong Ramadan menawarkan beragam produk mulai dari makanan khas seperti kolak, es buah, dan aneka gorengan, hingga produk kreatif seperti kerajinan tangan dan busana Muslim. Ini menjadikannya lebih dari sekadar tempat berburu takjil, tetapi juga ekosistem ekonomi kreatif yang berkembang pesat.

Namun, pertumbuhan Lorong Ramadan tidak lepas dari tantangan. Masalah keramaian, kemacetan, dan keterbatasan lahan parkir menjadi sorotan dalam pelaksanaan tahun sebelumnya. Untuk itu, pemerintah telah melakukan evaluasi dan menerapkan konsep baru yang lebih tertata demi meningkatkan kenyamanan pengunjung dan pedagang.

“Kita satu tekad agar Lorong Ramadan lebih rapi dan nyaman. Mari bersama-sama menjadikan kawasan ini lebih baik dan meningkatkan perputaran ekonomi,” ajak Edi.

Baca Juga  Kurangi Perjalanan Dinas, Tenggarong Maksimalkan Anggaran

Sementara itu, Camat Tenggarong, Sukono, menegaskan bahwa target ekonomi tahun ini tidak hanya fokus pada transaksi, tetapi juga peningkatan kenyamanan bagi semua pihak.

“Targetnya tahun ini Rp35–40 miliar, tapi yang lebih penting adalah bagaimana daya beli masyarakat bisa meningkat dan pengalaman berbelanja lebih nyaman,” tutupnya.

Dengan konsep baru dan komitmen dari berbagai pihak, Lorong Ramadan di Kukar terus berkembang menjadi pusat ekonomi yang tidak hanya menggerakkan usaha mikro tetapi juga memperkaya pengalaman Ramadan bagi masyarakat.

(Adv/Diskominfo/Kukar)

Bagikan:

Berita Terkait